Hubungi
Home | Artikel

Kolaborasi Siswa, Guru, dan Mahasiswa PLP UNS 2024  dalam Pelaksanaan P5 Tema Bhineka Tunggal Ika


Diposting pada tanggal 29 November 2024

Pelaksanaan program P5 (Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila) diikuti oleh siswa-siswi SMP Negeri 2 Surakarta kelas VII, VIII, dan IX dibantu/dibimbing oleh Bapak Ibu Guru serta Mahasiswa PLP (Pengenalan Lingkungan Persekolahan) UNS yang berasal dari berbagai Prodi di FKIP UNS, yaitu Azrul Laila, Dena Angelina Firdousy, Sekar Ayudya Pratiwi, Contias Edar Buana, Khariza Surya Kirana, Rosiana Nurul Husna yang dari berasal dari Prodi  Pendidikan IPA. Kemudian Asifa Dini Rahmawati, Nareswari Rineka Ragacitta, Annisa Dewi Mirnasari, Hafifah Gina Febiyasari, Salsabilla Rindita Rahmawati yang berasal dari Prodi Pendidikan Bahasa Jawa. Vania Salsabila dan Rachel Fatma Maharani Putri yang berasal dari Prodi Bahasa Indonesia. Kezia Kurnia Widhi Untoro dan Hanifah berasal dari Prodi Pendidikan Sejarah. Lalu Dea Novita Sari dan Anik Nur Hasanah berasal dari Prodi Bimbingan Konseling. Kegiatan P5 dengan Tema Bhinea Tunggal Ika “Pentas Cerita Nusantara” dilaksanakan di SMP Negeri 2 Surakarta yang terletak di Jl. Apel No.3, Jajar, Kec. Laweyan, Kota Surakarta, Jawa Tengah 57144. 

Latar belakang yang mendasari program P5 adalah sebagai bentuk dari implementasi kurikulum merdeka. Latar belakang yang lain dari  P5 berakar pada tujuan pendidikan nasional untuk mencetak generasi yang mampu menghadapi tantangan global tanpa kehilangan identitas sebagai bangsa Indonesia. Pelajar Pancasila dirancang sebagai profil ideal siswa Indonesia yang mengintegrasikan nilai-nilai Pancasila ke dalam pembelajaran dan praktik sehari-hari. P5 diharapkan mampu membentuk karakter siswa sesuai nilai-nilai pancasila. Tak hanya itu P5 juga memberikan efek yang positif bagi siswa seperti kreatif, kritis, kolaboratif, moral yang tinggi, agen perubahan di kehidupan bermasyarakat dan memiliki jiwa kebangsaan yang kuat. Pada tanggal 9-20 dan 27 September 2024 siswa-siswi SMP Negeri 2 Surakarta sudah mulai mempersiapkan untuk latihan pementasan P5, pada 18 Oktober 2024 para siswa melakukan Gladi resik. Dan puncak Acara P5 berlangsung pada tanggal 21-22 Oktober 2024 siswa mementaskan hasil projek mereka.

Kegiatan Gladi Bersih P5

Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) merupakan salah satu program inovatif yang dirancang untuk membentuk karakter siswa berdasarkan nilai-nilai luhur Pancasila sekaligus membekali mereka dengan keterampilan abad ke-21. Program ini mengintegrasikan pembelajaran berbasis proyek yang relevan dengan kehidupan sehari-hari, sehingga siswa tidak hanya belajar melalui teori, tetapi juga melalui pengalaman langsung yang bermakna. Melalui tema Bhineka Tunggal Ika, P5 tahun ini berfokus pada penguatan semangat persatuan dalam keberagaman, dengan siswa diajak untuk lebih memahami dan menghargai berbagai kebudayaan yang ada di Indonesia.

Salah satu bentuk kegiatan yang dilakukan adalah pementasan drama berbasis cerita rakyat atau legenda daerah. Setiap kelas diberikan kesempatan untuk menampilkan cerita yang berbeda, sehingga dapat memadukan keunikan dan kekayaan budaya dari berbagai daerah di Indonesia. Misalnya seperti, satu kelas menampilkan legenda dari Jawa Timur seperti "Cindelaras," sementara kelas lain mungkin menampilkan cerita rakyat dari Sumatera seperti "Malin Kundang". Melalui kegiatan ini, siswa tidak hanya belajar tentang sejarah dan budaya lokal, tetapi juga mengasah keterampilan mereka dalam berkomunikasi dan bekerja sama dalam satu waktu. Kegiatan ini bertujuan untuk menanamkan nilai-nilai kebangsaan, meningkatkan kesadaran akan kekayaan budaya Indonesia, dan memupuk rasa toleransi antar siswa. Selain itu, program ini juga dirancang untuk mengembangkan keterampilan penting seperti kreativitas, kolaborasi, komunikasi, dan berpikir kritis, yang menjadi modal utama dalam menghadapi tantangan masa depan.

Selain itu, pementasan drama ini juga menjadi media yang efektif untuk menanamkan nilai-nilai persahabatan, seperti toleransi, kerja sama, dan rasa hormat terhadap perbedaan. Dengan melibatkan siswa dalam proyek berbasis kebudayaan ini, mereka tidak hanya menjadi penonton, tetapi juga aktor yang aktif dalam merayakan keberagaman Indonesia. Kegiatan ini mengajarkan siswa untuk bangga dengan identitas mereka sebagai bagian dari bangsa yang besar dan majemuk.

Melalui pelaksanaan P5, diharapkan siswa tidak hanya mampu menunjukkan bakat dan kreativitas mereka, tetapi juga mampu menjadi pelajar yang berkarakter, berjiwa nasionalis, dan memiliki kompetensi global sesuai dengan Profil Pelajar Pancasila. Program ini menjadi salah satu langkah nyata dalam membangun generasi muda yang mampu menghidupi nilai-nilai Bhineka Tunggal Ika di tengah masyarakat yang semakin beragam.

Kegiatan Pementasan P5

Selain pementasan drama, program P5 juga melibatkan kegiatan pendukung seperti pertunjukan wayang kulit yang dimainkan oleh siswa sebagai dalang, serta penampilan karawitan yang mengiringi cerita dengan alat musik tradisional. Dalam kegiatan ini, siswa diberi kesempatan untuk mempelajari dan memainkan peran sebagai dalang, menguasai teknik mendalang, serta memahami filosofi cerita dalam wayang kulit. Sementara itu, tim karawitan menampilkan gending-gending Jawa yang relevan dengan alur cerita, menciptakan suasana khas tradisional yang memperkuat nilai budaya. Kegiatan ini tidak hanya mengasah keterampilan seni siswa, tetapi juga menanamkan rasa cinta terhadap budaya lokal, meningkatkan kerja sama dalam tim, dan memperkuat kebanggaan sebagai generasi penerus budaya bangsa.

Tanggapan dari bapak ibu guru SMP Negeri 2 Surakarta proyek P5 yang diwakili oleh salah satu wali kelas, ibu Citra Ainun Masruroh, S.Pd mengatakan “Projek peningkatan profil pelajar pancasila yang berupa pementasan drama nusantara ini merupakan sebuah keterbaruan atau inovasi baru di SMP Negeri 2 Surakarta. Projek P5 dengan tema Bhineka Tunggal Ika biasanya berupa projek pameran baju, pameran makanan, dll. Kemudian pada proses P5 ini dapat meningkatkan keberanian dan kepercayaan diri pada anak, yang mana dulunya anak tidak memiliki rasa percaya diri setelah adanya P5 ini anak-anak berani tampil dan dapat melatih serta meningkatkan bakat yang terpendam melalui projek P5 ini”.

Tanggapan dari siswa SMP Negeri 2 Surakarta kelas IX E, Marsella mengatakan bahwa ”Melalui proyek dari P5 yang bertemakan Bhineka Tunggal Ika memberikan kami kesempatan untuk mengeksplorasi kreativitas mulai proses penulisan naskah, penentuan karakter, setting panggung, dan lain sebagainya, menjadi momen yang berharga bagi kelas IX E ”. Hal serupa dikatakan oleh siswa kelas IX F, Dzildan yang mengatakan bahwa “Kami belajar untuk berkolaborasi dalam proses latihan seperti cara berbicara di depan umum, dan menuangkan emosi melalui drama yang dipentaskan. Selain itu, kami juga belajar terkait manajemen waktu dalam mempersiapkan pementasan drama kelas kami yang mendapatkan tema cerita rakyat ‘Malin Kundang’”.

Keterkaitan dengan SDGs 

Keterkaitan kegiatan P5 dengan Poin SDGs 4, yaitu Pendidikan Berkualitas, yang bertujuan untuk memastikan pendidikan inklusif dan merata serta meningkatkan kesempatan belajar sepanjang hayat untuk semua, selaras dengan program sekolah berupa P5 dengan tema Bhinneka Tunggal Ika, di mana melalui tema ini sekolah memberikan ruang bagi siswa untuk belajar menghargai keberagaman budaya, suku, agama, dan adat istiadat yang ada di Indonesia, mengembangkan kemampuan berpikir kritis dan kreatif dalam memahami pentingnya persatuan dalam keberagaman, serta membentuk karakter yang inklusif, toleran, dan adil, yang pada akhirnya mempersiapkan generasi muda sebagai individu yang mampu hidup berdampingan dalam harmoni di masyarakat yang multikultural dan berkontribusi terhadap tercapainya tujuan pembangunan berkelanjutan. Siswa dapat melakukan aktivitas kreatif dengan memainkan peran dalam cerita-cerita rakyat dari berbagai daerah di Indonesia. Siswa tidak hanya belajar tentang budaya dan tradisi dari berbagai wilayah Nusantara, tetapi juga memahami pesan moral dan nilai-nilai lokal yang terkandung dalam kisah tersebut. Kegiatan ini menjadi sarana pembelajaran yang menyenangkan sekaligus efektif untuk menanamkan semangat persatuan dalam keberagaman, sesuai dengan tema Bhinneka Tunggal Ika

Hal ini sesuai dengan Kemendikbud (2022), fokus P5 Tema 1, Bhinneka Tunggal Ika: Akhlak kepada manusia - Mengutamakan persamaan sebagai alat pemersatu dalam keadaan konflik atau perdebatan. Melalui kegiatan ini, siswa diberi kesempatan untuk mengembangkan empati dan rasa hormat terhadap budaya lain, sekaligus meningkatkan keterampilan komunikasi, kolaborasi, dan ekspresi diri. Selain itu, dengan mendalami peran dari cerita-cerita yang berbeda, siswa belajar mengenali persamaan dan perbedaan antarbudaya, membangun pemahaman bahwa keberagaman adalah kekayaan bangsa yang harus dihargai. Kegiatan ini juga sejalan dengan target SDGs 4, yang menekankan pentingnya pendidikan untuk mempromosikan keberlanjutan, kesetaraan, dan penghormatan terhadap hak asasi manusia serta keberagaman budaya. Dengan memainkan peran dalam cerita rakyat, siswa tidak hanya belajar secara kognitif, tetapi juga secara emosional dan sosial, sehingga pendidikan berkualitas tidak hanya mencetak individu yang cerdas, tetapi juga berkarakter, toleran, dan siap berkontribusi dalam menciptakan masyarakat yang damai dan inklusif.

 

DAFTAR PUSTAKA

https://uns.ac.id 

https://fkip.uns.ac.id/ 

Kemendikbud. (2022). “Panduan Pengembangan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila”. https://kurikulum.kemdikbud.go.id/file/1679308669_manage_file.pdf, (Diakses 25 November 2024)

Versi cetak
#profil pelajar pancasila

Artikel Terkait



Artikel Terkini



Polling Pendapat


Layanan online manakah menurut anda yang perlu kami kembangkan ke depan?

 


Statistik Website


Visitors :378034 Visitor
Hits :553097 hits
Month :33504 Users
Today : 147 Users
Online : 19 Users